Kematian Matahari
Para ilmuwan menegaskan matahari (yang telah hidup sekitar
lima miliar tahun) sedang dalam
perjalanan menuju masa tua dan kematian, seperti halnya manusia.
Anda tidak melihat ada pertentangan dalam ciptaan Allah SWT
Yang Maha Pengasih dan tidak ada keabadian kecuali Pemilik keabadian itu
sendiri, Allah SWT.
Matahari akan makin renta Ketika menuju masa tua sehingga ia
akan menjadi bintang tua yang berwarna
merah dan memiliki bentuk berjuta-juta kali lebih besar dari pada saat
sekarang. Oleh karena
itu, warnanya akan berubah dari kuning menjad i merah. Suhu permukaannya akan berkurang dari 6000
derajat Celsius menjadi 3000 derajat Celsius.
Hal ini disebabkan permukaannya memuai.
Pada saat itu matahari akan menelan planet-planet yang berdekatan
dengannya, yaitu planet Merkurius dan Venus, lalu keduanya melebur. Kedua
planet tersebut akan berubah menjadi asap ditengah matahari. Sementara itu, matahari terus membesar hingga
menelan bulan. Lalu permukaannya dengan cahaya merah mawarnya akan mencapai
awan di atas kepala kita sehingga akan menghancurkan penglihatan kita karena
kilatan dan sinarnya amat dahsyat. Ketika itu samudra dan lautan akan
menyala-nyala di atas permukaan bumi, sedangkan airnya yang sangat panas
berubah menjadi hydrogen yang menyala. Oksigen pun membantu berapi-apinya air
laut dan samudra. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Dan apabila
lautan dipanaskan." (aS At-Takwir:6) Maksudnya, airnya menyala-nyala dan
berapi. Pada hari itu manusia akan berkata, "Di mana tempat pelarian dari
benda besar merah ini?" Ketika itu bulanpun telah bersembunyi diperutnya
atau matahari bergabung dengan bulan membentuk benda besar yang lidah apinya
menjulurjulur merah di atas permukaan bumi Maka apabila mata terbelalak
(ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan
dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, "Kemana tempat lari?"
Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah
pada hari itu tempat kembali. (QS AFQiyamoh: 7-12)
Para ahli astronomi menganjurkan kepada seluruh manusia agar
berlatih dari sekarang menjadi astronaut
sehingga dapat lari ke planet lain yang jauh dari permukaan matahari Ketika ia
membentuk benda besar merah dan menyerang bumi dengan suhunya yang mencapai ribuan
derajat Celsius diatas kepala kita. Akan tetapi, Allah SWT menegaskan kepada
kita bahwa pada hari itu tidak ada lagi tempat pelarian, 'Tidak ada tempat
berlindung!" (OS AFQiyamah: 11 )
Dalam ayat lain, Allah SWT menunjukkan ketika langit
berwarna merah mawar dan panasnya sangat tinggi seperti minyak yang mendidih.
Maka apabila langit telah terbelah dua menjadi merah mawar
seperti ( kilapan ) minyok (QS
Ar-Rohman: 37)
Ketika matahari berubah menjadi benda besar merah (ketika
usianya sudah tua), ia akan kembali
berkontraksi dengan cara menggulung dan akhirnya berubah menjadi benda
kecil putih yang, berjatuhan sebagaimana yang telah diperkirakan oleh para
ahli. Hal ini $esuaidengan firman Allah SWT dalam Al-Qur an, Apabila matahari
digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan '' (QS At-Takwir: 1 -2)
Dengan demikian, matahari akan mati sebagaimana firman Allah
SWT, “Demi bintang ketika terbenam.” (QS An-Najm: 1)
Jika bintang-bintang berkontraksi dengan dahsyat akan mengakibatkan
unsur-unsur pembentuknya berjatuhan karena gravitasi, lalu unsur-unsur itu menggumpal
menjadi bintang kecil yang putih, bintang Neutron, atau lubang hitam seperti meteor
yang jatuh ke dalam Jurang.
Semua yang dialami makhluk juga akan dialami oleh semua
bintang. Semuanya akan melewati fase-fase penciptaan, pembaruan, perkembangan,
dan seterusnya. Setiap makhluk dimulai dengan penciptaan, kemudian melewati
fase kanak-kanak, masa muda, masa tua, kemudian mati. Begitu juga dengan
bintang. Di antara bintang-bintang itu ada yang masih dalam fase pembentukan,
ada juga yang sudah masuk fase ajal, ada juga yang sudah mati atau menggumpaI
dan berjatuhan.
Mahasuci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, (QS Al-Mulk: 1)
Proses kehidupan dan kematian merupakan undang-undang alam
semesta yang sangat komprehensif berlaku untuk semua makhluk. Bintang-bintang pun juga dilahirkan, kemudian
besar, tua, dan hancur, serta melebur begitu saja di angkasa raya atau
mengalami penggumpalan pada dirinya sehingga menjadi semacam kuburan-kuburan di
langit, bahkan dilahirkan kembali dari pecahan-pecahan bintang sebelumnya. Hal
ini mirip dengan yang dialami manusia, yang juga melewati fase kanak-kanak,
muda, tua, kemudian mati. Setelah itu, mereka dibangkitkan lagi, bahkan pecahan
mayatnya seperti yang kita ketahui sekarang merupakan makanan baru bagi makhluk
hidup lain.
Sekali lagi Anda tidak akan pernah melihat adanya
pertentangan dalam ciptaan Allah SWT Yang Maha Pengasih. Mahasuci Allah SWT
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup.
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti
itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). (QS Ar-Rum: 19)
Bintang-bintang juga merupakan matahari yang mengingatkan
kita pada api neraka jahanam yang akan membakar orang-orang kafir yang
mengingkari kekuasaan Allah SWT. Barangsiapa yang melihat matahari di depan
matanya, itulah miniatur dari neraka jahanam. Meskipun demikian, mereka masih saja lalai dan
lupa akan akhirat.
Ada juga matahari-matahari lain yang menumpahkan jilatan api
dalam satu menit sebanyak yang ditumpahkan matahari dari energinya dalam satu
tahun. Bagaimana Anda membayangkan neraka jahanam? Semoga Allah SWT melindungi
kita dari apinya. Sungguh aneh jika masih ada orang-orang yang mendustai agama.
Cukuplah satu bintang yang mendekat ke bumi, semua yang ada
di atas dan di dalam bumi akan menguap dalam sekejap mata. Cukuplah jarak matahari
dan bumi begitu dekat atau matahari berubah menjadi benda besar merah sehingga
ketika itu manusia berkata,"Di mana tempat pelarian ?" Apakah setelah
itu ada manusia yang mengingat-Nya?
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada
penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (QS
Al-Mu'min: 57)
lnilah pembahasan singkat mengenai bintang-bintang antara
ilmu dan iman. Bisa jadi Anda bertanya kepada saya tentang jarak bintang dari
kita dan Anda akan kaget jika Anda tahu bahwa bintang yang paling dekat dengan
kita adalah matahari yang jaraknya sekitar 93 juta mil, lalu bagaimana menurut
Anda dengan bintang-bintang yang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar