Selasa, 17 April 2012


Kematian Matahari
Para ilmuwan menegaskan matahari (yang telah hidup sekitar lima miliar tahun) sedang dalam  perjalanan menuju masa tua dan kematian, seperti halnya manusia.
Anda tidak melihat ada pertentangan dalam ciptaan Allah SWT Yang Maha Pengasih dan tidak ada keabadian kecuali Pemilik keabadian itu sendiri, Allah SWT.
Matahari akan makin renta Ketika menuju masa tua sehingga ia akan menjadi bintang tua yang  berwarna merah dan memiliki bentuk berjuta-juta kali lebih besar dari pada saat sekarang. Oleh karena
itu, warnanya akan berubah dari kuning menjad i merah.  Suhu permukaannya akan berkurang dari 6000 derajat Celsius menjadi 3000 derajat Celsius.  Hal ini disebabkan permukaannya memuai.
Pada saat itu matahari akan menelan planet-planet yang berdekatan dengannya, yaitu planet Merkurius dan Venus, lalu keduanya melebur. Kedua planet tersebut akan berubah menjadi asap ditengah matahari.  Sementara itu, matahari terus membesar hingga menelan bulan. Lalu permukaannya dengan cahaya merah mawarnya akan mencapai awan di atas kepala kita sehingga akan menghancurkan penglihatan kita karena kilatan dan sinarnya amat dahsyat. Ketika itu samudra dan lautan akan menyala-nyala di atas permukaan bumi, sedangkan airnya yang sangat panas berubah menjadi hydrogen yang menyala. Oksigen pun membantu berapi-apinya air laut dan samudra. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Dan apabila lautan dipanaskan." (aS At-Takwir:6) Maksudnya, airnya menyala-nyala dan berapi. Pada hari itu manusia akan berkata, "Di mana tempat pelarian dari benda besar merah ini?" Ketika itu bulanpun telah bersembunyi diperutnya atau matahari bergabung dengan bulan membentuk benda besar yang lidah apinya menjulurjulur merah di atas permukaan bumi Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, "Kemana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. (QS AFQiyamoh: 7-12)
Para ahli astronomi menganjurkan kepada seluruh manusia agar berlatih dari sekarang menjadi  astronaut sehingga dapat lari ke planet lain yang jauh dari permukaan matahari Ketika ia membentuk benda besar merah dan menyerang bumi dengan suhunya yang mencapai ribuan derajat Celsius diatas kepala kita. Akan tetapi, Allah SWT menegaskan kepada kita bahwa pada hari itu tidak ada lagi tempat pelarian, 'Tidak ada tempat berlindung!" (OS AFQiyamah: 11 )
Dalam ayat lain, Allah SWT menunjukkan ketika langit berwarna merah mawar dan panasnya sangat tinggi seperti minyak yang mendidih.
Maka apabila langit telah terbelah dua menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyok  (QS Ar-Rohman: 37)


Ketika matahari berubah menjadi benda besar merah (ketika usianya sudah tua), ia akan kembali  berkontraksi dengan cara menggulung dan akhirnya berubah menjadi benda kecil putih yang, berjatuhan sebagaimana yang telah diperkirakan oleh para ahli. Hal ini $esuaidengan firman Allah SWT dalam Al-Qur an, Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan '' (QS At-Takwir: 1 -2)
Dengan demikian, matahari akan mati sebagaimana firman Allah SWT, “Demi bintang ketika terbenam.” (QS An-Najm:  1)


Jika bintang-bintang berkontraksi dengan dahsyat akan mengakibatkan unsur-unsur pembentuknya berjatuhan karena gravitasi, lalu unsur-unsur itu menggumpal menjadi bintang kecil yang putih, bintang Neutron, atau lubang hitam seperti meteor yang jatuh ke dalam Jurang.
Semua yang dialami makhluk juga akan dialami oleh semua bintang. Semuanya akan melewati fase-fase penciptaan, pembaruan, perkembangan, dan seterusnya. Setiap makhluk dimulai dengan penciptaan, kemudian melewati fase kanak-kanak, masa muda, masa tua, kemudian mati. Begitu juga dengan bintang. Di antara bintang-bintang itu ada yang masih dalam fase pembentukan, ada juga yang sudah masuk fase ajal, ada juga yang sudah mati atau menggumpaI dan berjatuhan.
Mahasuci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, (QS Al-Mulk: 1)


Proses kehidupan dan kematian merupakan undang-undang alam semesta yang sangat komprehensif berlaku untuk semua makhluk.  Bintang-bintang pun juga dilahirkan, kemudian besar, tua, dan hancur, serta melebur begitu saja di angkasa raya atau mengalami penggumpalan pada dirinya sehingga menjadi semacam kuburan-kuburan di langit, bahkan dilahirkan kembali dari pecahan-pecahan bintang sebelumnya. Hal ini mirip dengan yang dialami manusia, yang juga melewati fase kanak-kanak, muda, tua, kemudian mati. Setelah itu, mereka dibangkitkan lagi, bahkan pecahan mayatnya seperti yang kita ketahui sekarang merupakan makanan baru bagi makhluk hidup lain.
Sekali lagi Anda tidak akan pernah melihat adanya pertentangan dalam ciptaan Allah SWT Yang Maha Pengasih. Mahasuci Allah SWT yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur). (QS Ar-Rum: 19)
Bintang-bintang juga merupakan matahari yang mengingatkan kita pada api neraka jahanam yang akan membakar orang-orang kafir yang mengingkari kekuasaan Allah SWT. Barangsiapa yang melihat matahari di depan matanya, itulah miniatur dari neraka jahanam.  Meskipun demikian, mereka masih saja lalai dan lupa akan akhirat.
Ada juga matahari-matahari lain yang menumpahkan jilatan api dalam satu menit sebanyak yang ditumpahkan matahari dari energinya dalam satu tahun. Bagaimana Anda membayangkan neraka jahanam? Semoga Allah SWT melindungi kita dari apinya. Sungguh aneh jika masih ada orang-orang yang mendustai agama.
Cukuplah satu bintang yang mendekat ke bumi, semua yang ada di atas dan di dalam bumi akan menguap dalam sekejap mata. Cukuplah jarak matahari dan bumi begitu dekat atau matahari berubah menjadi benda besar merah sehingga ketika itu manusia berkata,"Di mana tempat pelarian ?" Apakah setelah itu ada manusia yang mengingat-Nya?
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (QS Al-Mu'min: 57)
lnilah pembahasan singkat mengenai bintang-bintang antara ilmu dan iman. Bisa jadi Anda bertanya kepada saya tentang jarak bintang dari kita dan Anda akan kaget jika Anda tahu bahwa bintang yang paling dekat dengan kita adalah matahari yang jaraknya sekitar 93 juta mil, lalu bagaimana menurut Anda dengan bintang-bintang yang lain?






Tidak ada komentar:

Posting Komentar